Universitas Islam Negeri Surakarta Gelar Seminar Internasional, Bahas Tentang Pelajar Disabilitas

Universitas Islam Negeri Surakarta Gelar Seminar Internasional, Bahas Tentang Pelajar Disabilitas

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pendidikan yang inklusif dan setara dengan menggelar seminar internasional bertema pelajar disabilitas. Acara ini di gelar di auditorium kampus dan di hadiri oleh peserta dari berbagai negara, baik secara langsung maupun daring.

Seminar ini bukan hanya sekadar kegiatan akademik rutin. Ada nuansa kepedulian yang terasa kuat, karena yang di bahas adalah kelompok yang seringkali terpinggirkan dalam sistem pendidikan yaitu para pelajar disabilitas. Di tengah semakin berkembangnya kesadaran inklusivitas, acara seperti ini benar-benar di butuhkan.

Pembicara Internasional Dalam Seminar Universitas Islam Negeri Surakarta

Salah satu daya tarik utama seminar ini adalah hadirnya pembicara dari luar negeri yang memiliki latar belakang keilmuan dan pengalaman langsung di bidang pendidikan disabilitas. Mereka datang dari universitas dan lembaga pendidikan di Australia, Malaysia, dan beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Para pembicara menyampaikan pengalaman mereka dalam mengelola program inklusif di institusi masing-masing. Salah satu topik yang paling menyentuh adalah pentingnya mendengarkan suara langsung dari pelajar disabilitas itu sendiri bukan hanya membuat kebijakan berdasarkan asumsi dari luar.

Beberapa dari mereka bahkan membawa contoh praktik terbaik (best practices) yang bisa di jadikan acuan bagi kampus-kampus di Indonesia yang ingin lebih ramah disabilitas.

Baca Juga Berita Menarik Lainnya Hanya Di https://preslava-world.com/

Tantangan yang Masih Dihadapi Pelajar Disabilitas

Dalam sesi diskusi, terungkap bahwa tantangan pelajar disabilitas bukan hanya soal akses fisik seperti ram atau lift. Tantangan yang lebih kompleks justru datang dari stigma sosial, kurangnya pemahaman dari lingkungan sekitar, hingga minimnya pelatihan bagi dosen untuk menangani kebutuhan belajar khusus.

Banyak pelajar disabilitas yang merasa “tidak terlihat” dalam kelas baik karena metode pengajaran yang kurang fleksibel maupun karena tidak ada sistem pendukung yang memadai. Hal ini tentu menjadi sorotan penting dalam seminar, karena universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi seharusnya menjadi pelopor inklusi.

UIN Surakarta Ingin Jadi Contoh Perguruan Tinggi Inklusif

UIN Surakarta sendiri tampaknya tidak ingin berhenti pada seminar ini saja. Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta menyampaikan bahwa universitas ini tengah menyusun kebijakan yang lebih inklusif. Beberapa di antaranya adalah rencana pembangunan fasilitas aksesibel, penyediaan juru bahasa isyarat dalam kuliah tertentu, hingga program pelatihan dosen tentang kebutuhan pelajar disabilitas.

Bingung cari situs slot terpercaya yang gacor dan aman? Tenang, Coy99 slot nexus engine hadir dengan sistem yang stabil, cepat, dan transparan. Kamu nggak perlu khawatir soal keamanan data dan keadilan permainan. Yang paling seru, banyak jackpot yang nunggu buat diklaim setiap hari! Mainnya gampang, withdraw-nya cepat. Yuk, coba sekarang sebelum ketinggalan tren!

Ini adalah langkah maju yang patut di apresiasi. Kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga tempat untuk membangun rasa empati dan solidaritas. UIN Surakarta, dengan acara ini, sedang berusaha mewujudkan lingkungan akademik yang lebih adil bagi semua.

Mahasiswa dan Aktivis Turut Berperan

Menariknya, seminar ini juga melibatkan mahasiswa secara aktif. Beberapa organisasi mahasiswa yang fokus pada isu disabilitas ikut tampil dan berbagi cerita. Mereka memaparkan realitas yang mereka alami sehari-hari, mulai dari kesulitan mobilitas hingga tantangan saat mengikuti ujian.

Ada juga aktivis disabilitas dari LSM lokal yang memberi masukan tentang apa saja yang bisa di lakukan universitas. Mereka menekankan pentingnya melibatkan pelajar disabilitas dalam proses perencanaan, bukan hanya sebagai objek, tapi juga sebagai subjek perubahan.

Menjadi Inspirasi untuk Kampus Lain

Seminar internasional ini bukan hanya penting bagi UIN Surakarta, tapi juga bisa menjadi inspirasi untuk kampus-kampus lain di Indonesia. Bahwa pendidikan inklusif bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab setiap institusi pendidikan.

Melalui acara seperti ini, kita bisa mulai membuka mata dan hati terhadap realitas yang sering kali tidak kita lihat. Bahwa setiap pelajar, dengan segala keterbatasan maupun kelebihannya, berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak dan setara.

Acara di tutup dengan sesi tanya jawab yang sangat hidup. Banyak peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen bertanya langsung kepada narasumber, menunjukkan bahwa isu ini memang relevan dan menyentuh. Ada harapan besar bahwa diskusi ini bukan hanya berhenti di ruang seminar, tapi akan menjadi pemicu lahirnya perubahan nyata di lingkungan pendidikan.